Pages

Batman Begins - Diagonal Resize

Jumat, 30 November 2012

PENDIDIKAN BERBASIS ICT DALAM MENIGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN


PENDIDIKAN BERBASIS ICT DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN


ABSTRAK
Merupakan suatu kekeliruan jika menganggap pendidikan berbasis ICT hanya menyediakan fasilitas internet atau sekedar membagi-bagikan CD-ROM materi pembelajaran. Pendidikan berbasis ICT harus dirancang dengan tahapan-tahapan yang jelas, terarah, dan terukur, sehingga dapat secara signifikan meningkatkan kualitas belajar mengajar dan mempercepat literasi teknologi informasi, serta dapat menjadi faktor kunci kesuksesan bagi sekolah dalam bersaing.


I.     Pendahuluan
Tidak ada yang menyangka perkembangan internet akan memberikan dampak yang sedemikian dasyat seperti saat ini. Internet merupakan wujud kemajuan teknologi informasi dan komunikasi atau disebut juga dengan ICT yang paling fenomenal karena mampu membawa kita pada era globalisasi, suatu era dimana sekat-sekat geografis suatu daerah, atau negara menjadi pudar. Tidak hanya geografis, sekat waktu-pun dihilangkan oleh Internet. Dimana dan kapanpun, asal kita terhubung ke internet, maka kita dapat bekerja, berkomunikasi, berinteraksi, menciptakan dan menyebarkan data, informasi, dan pengetahuan dengan teramat sangat cepat, ke berbagai belahan dunia.

CTL dengan memasukkan unsur-unsur Quantum Learning


Ahmad Kholiqul Amin, M.Pd.
BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Di era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas sangat diperlukan sebagai modal dasar pembangunan. Pendidikan memegang peranan penting dalam menyiapkan generasi penerus yang berkualitas. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat baik dalam pembinaan sumber daya manusia. Oleh karena itu bidang pendidikan perlu mendapat perhatian, penanganan, dan prioritas secara intensif baik oleh pemerintah, keluarga, masyarakat, dan pengelola pendidikan khususnya. Akan tetapi kenyataanya banyak permasalahan di dunia pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia, salah satunya adalah rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.
Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, antara lain dengan pelatihan dan peningkatan kualifikasi guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, sampai pada penyempurnaan kurikulum. Sistem kurikulum yang sekarang berjalan berorientasi pada tujuan dan proses, perlu disempurnakan agar sejalan dengan perkembangan nasional dan global. Penyempurnaan kurikulum ini mencakup tujuan dan kompetensi, struktur dan isi mata pelajaran pokok. Mulai tahun 2006, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) telah disempurnakan kembali menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang isinya masih seperti KBK, akan tetapi dalam KTSP 2006 ini menuntut kemampuan guru dalam mengembangkan kurikulum sesuai dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah satuan pendidikan dan peserta didik.

Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah, akan tetapi hasilnya masih kurang memuaskan, dapat dilihat dari hasil Ujian Nasional khususnya pada mata pelajaran matematika hasilnya memprihatinkan dari tahun ketahun, berikut adalahgrafik hasil Ujian Nasional mata pelajaran matematika dari tahun ajaran 2007/2008 – 2010/2011 SMP Negeri se - Kabupaten Bojonegoro







Gambar 1.1 Grafik nilai rata – rata matematika SMPNse - Kabupaten Bojonegoro
            Pada grafik di atas bahwa matematika pada tahun ajaran 2010/2011 terjadi penurunan dari rata – rata 7,37 menjadi 6,90 dan juga bisa dilihat dari per mata ujian matematika juga terendah dibandingkan mata pelajaran yang lain
           
Gambar 1.2 Grafik nilai rata – rata per mata ujian Kabupaten Bojonegoro
Berdasarkan grafik tersebut terlihat bahwa matematika memiliki nilai rata-rata terrendah dengan rata – rata 6,90 dibandingkan nilai mata pelajaran ujian yang lain. Jika dilihat lebih lanjut pada setiap kemampuan yang diujikan dalam matematika, diperoleh rata - rata penguasaan materi sebagai berikut :
Pokok Bahasan           :    Bangun Ruang
Sub Pokok Bahasan    :    Bangun ruang sisi datar
Tabel 1.1 Daya Serap Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang Sisi Datar

Kemampuan yang diuji
Kota / Kab
Propinsi
·   Menentukan unsur – unsur pada balok dan kubus
51, 55

56, 41

Pada tabel tersebut, terlihat bahwa pada kemampuan menentukan unsur – unsur bangun ruang sisi datar dikatakan rendah sehingga cukup menarik dilakukan penelitian.Pada materi bangun ruang sisi datar,banyak sekali diperlukan kemampuan siswa untuk menganalisis soal, kemudian melakukan langkah penyelesaian dengan tepat dan teliti agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam  memahami dan menerapkan rumus, kurang teliti dalam menghitung, dan kesulitan menggambar benda–benda ruang karena siswa dituntut untuk dapat berpikir abstrak. Akan tetapi, dari hasil yang diperoleh menggambarkan bahwa kemampuan siswa menggunakan konsep bangun ruang untuk memecahkan masalah dapat dikatakan rendah.